Resep Kue Kering Lebaran ala Hotel Berbintang

MENYAMBUT Idulfitri di Indonesia rasanya tak lengkap tanpa kehadiran kue kering. Aneka kue yang dibuat dari resep kue kering Lebaran tersebut kemudian mengisi toples cantik yang ditata di meja tamu untuk disantap mereka yang berkunjung.

Kue-kue cantik tersebut bisa menambah kehangat­an saat silaturahmi bersama kerabat maupun kawan dekat, kolega hingga relasi, tetangga jauh ataupun kenalan baru. Tak sulit menyajikan kue-kue ini. Pa­danannya bisa dengan beragam sajian minuman, teh, kopi, sirup, juga jus buah.

Meski kaya akan kalori, sekali dalam setahun menikmati kue-kue kering tak bakal salah. Berikut resep kue kering Lebaran dari lima hotel ternama di Kota Bandung yang bisa Anda coba buat di rumah masing-masing. Selamat berkreasi dengan resep kue kering Lebaran ini.

Vanilla dates cookies
Oleh Executive Chef el Royal Hotel Bandung Anton Pradipta 

Resep kue kering Lebaran pertama berhagan dasar kurma. Manisan kurma sangat identik dengan nuansa Ramadan dan Lebaran. Tak ada salahnya Anda mengolahnya menjadi kue kering agar suasana hari raya tetap syahdu. Sedikit tips, gunakan manisan kurma yang kering seperti kurma Tunisia agar lebih renyah dan tidak mengandung banyak air.

Anda juga bisa memanfaatkan kacang kupas yang biasa marak di­temukan saat Ramadan. Biasanya, kacang kupas hanya digoreng dengan bumbu racikan bawang untuk kemudian dijadikan kudap­an. Namun, Anda bisa juga mencampurkannya dalam adonan biscotti.

Bahan:
- butter 500 gram
- gula putih 350 gram
- putih telur 3 butir
- tepung segitiga 600 gram
- kurma cincang 100 gram

Cara membuat:
- Kocok butter dan gula sampai mengembang.
- Masukkan putih telur dan tepung segitiga, kocok hingga merata.
- Masukkan kurma cincang.
- Panaskan oven 180-200 derajat Celsius.
- Siapkan loyang datar, beri margarin agar tidak lengket.
- Cetak adonan dengan bentuk sesuai selera, taruh pada loyang.
- Panggang sekitar 15-20 menit.
- Angkat, tiriskan, tata pada toples.

Tuna cookies
Oleh Pastry Chef Sheraton Bandung Hotel and Towers A Badru Salam

Resep kue kering Lebaran berikutnya memadukan olahan ikan tuna kering dan kastengel, hasil kreasi eksperimental Chef Badru. Ikan tuna dimarinasi dengan garam, merica, bawang, dan minyak ikan selama 10 menit. Lalu tumis hingga matang, kemudian panggang dalam oven hingga kering. Setelah berbentuk seperti abon, ditambahkan dalam adonan.

Rasa dari kue ini cenderung savory (gurih). Agar mendapatkan adonan yang ideal, ketika mengocok butter jangan sampai mengembang. Ini akan berakibat adonan susah dibentuk.

Ia juga membuat kreasi kue nastar dari ketan hitam. Penggunaan tepung terigu dan tepung ketan hitam sebesar 1:4. Hasilnya, kue nastar dengan isian selai nanas dengan balutan ketan hitam dan bertekstur rapuh.

Chef Badru juga memberikan tips seputar memanaskan oven. Menurut dia, pemanggangan juga berdampak besar bagi kesukses­an membuat kue kering. Oven jangan terlalu panas, tetapi tidak bo­leh dingin. Caranya, ketika oven dipanaskan sesuai kebutuhan, sebaiknya segera matikan agar sirkulasi suhu panas merata ke seluruh bagian dalam oven. Setelah beberapa saat, baru oven di­nyala­kan kembali.

Bahan:
- ikan tuna yang telah ditumis dan dikeringkan 100 gram
- bawang merah goreng 50 gram
- butter 500 gram
- telur ayam utuh 3 butir
- vanilla essense 10 gram
- tepung terigu 150 gram
- keju parut (untuk topping)

Cara membuat:
- Kocok butter dan telur.
- Masukkan vanila, dan tepung, kocok hingga rata.
- Tambahkan ikan tuna dan bawang merah goreng, aduk hingga rata.
- Panaskan oven 180-200 derajat Celsius.
- Siapkan loyang datar, beri margarin agar tidak lengket.
- Cetak adonan dengan bentuk kastengel, taburi keju parut, taruh pada loyang datar.
- Panggang sekitar 15-20 menit.
- Angkat, tiriskan, tata pada toples.

Emping almond cookies
Oleh Sous Chef Intercontinental Hotel Bandung Dago Pakar Joshe Rigano

Resep kue kering Lebaran ketiga yaitu emping almond cookies. Untuk membuat emping crackers, goreng emping mentah. Setelah matang dan ditiriskan, tumbuk emping dengan tekstur kasar. Kemudian campurkan dengan adonan.

Resep ini dipilih Chef Joshe karena tertarik dengan rasa emping yang autentik, ada sedikit pahit yang kuat setelah mengunyahnya. Resep kue kering dengan emping memang bukan hal baru, tetapi memadukannya dengan almond dan adonan kue kering yang manis dan creamy, menjadi menu unik yang bisa dicoba.

Satu tip saat membuat kue ini, bentuk adonan dengan cukup tipis sehingga ketika dipanggang akan kering dan memiliki tekstur yang renyah.

Bahan:
- butter 150 gram
- icing sugar 100 gram
- kuning telur 1 butir
- tepung protein sedang 150 gram
- susu bubuk 25 gram
- baking powder 1 sdt
- melinjo crackers 75 gram
- irisan almond 50 gram

Cara membuat:
- Kocok butter dan icing sugar sampai lembut.
- Masukkan kuning telur sehingga tercampur rata.
- Masukkan tepung, baking powder, melinjo crackers, almond, dan susu bubuk, aduk hingga tercampur rata.
- Diamkan adonan selama 15 menit.
- Adonan dicetak sesuai selera, taruh pada loyang.
- Panggang dalam oven dengan suhu 160 derajat Celsius selama 15 menit.

Pistachio and raisin biscotti
Oleh Executive Pastry Chef The Trans Luxury Hotel Bandung Reni Nurfarida

Resep kue kering Lebaran lainnya adalah pistachio and raisin biscotti. Tekstur biscotti memang berongga dan crispy. Oleh karena itu, diperlukan dua kali pemanggangan. Jika tak ada pistachio dan mede, bisa digunakan aneka campuran lainnya, disarankan kacang-kacangan. Cocok disajikan bersama kopi pahit.

Biscotti berasal dari Italia, cookies tipis renyah dan berongga. Na­mun, di negara asalnya banyak juga ditemukan biscotti dengan bentuk tebal. Dua kali pemanggangan disebabkan adonan biscotti beda dengan kue kering lain. 

Jika kue kering lain memiliki adonan yang buttery, pada biscotti sama sekali tidak digunakan butter atau margarine sehingga adonan bertekstur seperti dough tetapi lebih encer dari adonan roti. Oleh karena itu, untuk membuatnya crispy dan kering dibutuhkan dua kali pemanggangan.

Bahan:
- telur ayam utuh 5 butir
- gula putih 270 gram
- tepung segitiga biru (ayak) 490 gram
- garam 5 gram
- baking powder 13 gram
- susu bubuk 20 gram
- kacang pistachio (cingcang kasar) 140 gram
- buah raisin kering 150 gram
- kacang mede (cingcang kasar) 140 gram
- susu cair 200 ml

Cara pembuatan:
- Kocok telur dan gula menggunakan mixer sampai mengembang.
- Campurkan tepung terigu, baking powder, dan susu bubuk sampai tercampur rata.
- Setelah telur mengembang, masukkan campuran tepung terigu, baking powder, dan susu bubuk sampai tercampur rata.
- Masukkan bahan-bahan kering seperti pistachio, kacang mede, dan raisin.
- Terakhir, masukan susu cair aduk sampai tercampur rata.
- Bakar dengan suhu 160 derajat Celsius selama 25 menit.
- Setelah 3/4 matang, biarkan dingin, lalu potong-potong dengan ketebalan 1 cm.
- Setelah dipotong kotak, lalu susun pada loyang dan bakar kembali selama 10 menit dengan suhu 160 derajat.
- Biscotti siap disajikan.

Greentea cookies
Oleh Executive Chef Nexa Hotel Bandung Agus

Resep kue kering Lebaran terakhir ini tak kalah istimewa. Untuk membuat kue yang satu ini, bisa juga menggunakan matcha powder yang sudah jadi. Akan tetapi, jika ingin lebih orisinal, Anda bisa membuat sari teh hijau dengan cara menumbuk da­un teh hijau kering, disaring hingga lembut, dan cairkan dengan le­lehan butter sebelum ditambahkan pada adonan.

Chef Agus juga membuat kreasi kue kering lain seperti red velvet dan taro cookies dengan bahan orisinal. Untuk red velvet cookies, ia menggunakan perasan sari buah bit.

”Itu karena saya ingin asli menggunakan bahan dari sayuran. Sebisa mungkin mengurangi pemakaian zat kimia,” katanya.

Selain itu, pemakaian bahan alami memberi rasa yang beda, le­bih kuat. Untuk taro cookies, ia menggunakan ubi ungu yang ditumbuk dan dicampur dengan butter sebelum disatukan dalam adonan kue.

Ia juga memberikan tip saat membuat kue kering, sebisa mung­kin gunakan unsalted butter sebagai bahan campuran. ”Karena itu benar-benar lemak nabati asli, belum diberi rasa,” kata Chef Agus.

Bahan:
- butter 160 gram
- icing sugar 200 gram
- tepung terigu 400 gram
- baking powder 10 gram
- sari teh hijau cair 20 gram
- baking soda 10 gram
- cokelat putih 30 gram
- irisan almond 30 gram
- kacang kupas cincang 100 gram

Cara membuat:
- Kocok butter dan icing sugar sampai creamy.
- Masukkan tepung, baking powder, baking soda, cokelat putih, teh hijau, dan kacang kupas.
- Panaskan oven 180-200 derajat Celsius.
- Siapkan loyang datar, beri margarin agar tidak lengket.
- Cetak adonan dengan bentuk sesuai selera, taruh pada loyang
- Panggang 15-20 menit.
- Angkat, tiriskan, tata pada toples.

Sejarah dan Asal Usul Kue Nastar

Nama Nastar sebenarnya berasal dari nama asing yaitu "nastaart" yang berarti "Pineapple Cake". Di masyarakat sunda sering disebut "Ganas Jeung Tarigu (Nanas Dan Terigu)". Kalian pastinya tahu dong, kue nastar ini merupakan menu wajib yang ada dalam daftar sajian hari raya lebaran. Hihihi.  

Dalam bahasa inggrisnya sendiri sering disebut "Pineapple Tarts" atau "Pineapple Nastar Roll". Sajian kue lebaran ini terkenal juga pada saat perayaan imlek lho. Kue kering nastar di Imlek sebenarnya juga sudah merupakan tradisi lama yang wajib disuguhi. Kue kering yang berisikan selai nanas ini mengandung arti dan simbol kemakmuran. Dalam bahasa hokian berarti "Ong Lai". Maksudnya adalah buah pir emas yang mengandung makna kemakmuran datang kemari. Rezeki dan keberuntungan selalu datang. Warna emas, dan tekstur lembut dan rasa manisnya melambangkan rezeki yang melimpah dan manis. Terlebih jika isi nanasnya lebih banyak, maka rezekinya akan banyak berlimpah limpah.

Awal mulanya, nastar juga lebih ke arah ritual keluarga, dimana setiap keluarga membuat kuenya sendiri dengan menggunakan resep dari turun temurunnya. Namun seiring berjalannya waktu, ritual tersebut hilang dan para pengusaha bakery yang melihat peluang ini mengambil kesempatan untuk membuat kue nastar dan dijualnya sebelum imlek datang.

Tentunya seperti yang kita lihat, kue kering nastar kadang kali dijual lebih mahal, ya tetapi untuk kualitasnya juga sebanding dengan harga. 

Tips Menggunakan Telenan di Dapur

Repot juga ya bunda kalau di dapur kecil kita tidak memiliki yang namanya talenan. Kehadiran talenan di dapur sangatlah penting sebagai salah satu alat bantu memasak. Bisa juga sih menggunakan meja dapur yang diatasnya terdapat batu marmer atau granite nya, tetapi tentunya untuk dapur mungil dan minimalis menggunakan talenan lebih praktis.

Untuk memotong bahan-bahan masakan yang ada di dapur. Bagi saya fungsi talenan sangatlah penting, bisa-bisa kalau tidak ada talenan tidak bisa memasak.

Dan masih menurut saya juga bukan hanya fungsi talenan menjadi faktor penting dalam penggunaannya tetapi juga kebersihan talenan itu sendiri... Apakah bunda setuju ??? dan ternyata masih banyak dari kita salah dalam hal cara menggunakan talenan.

Jadi berikut ada beberapa tips yang ingin saya bagikan untuk bunda-bunda sekalian, mari intip tipsnya :D

• Dalam pemakaian talenan dari kayu

Seperti yang kita ketahui, sebenarnya talenan ada beberapa jenis dari bahan pembuatnya. Ada yang dari plastik, kayu atau batu marmer yang terdapat di counter meja dapur seperti yang saya ceritakan diatas.

Tetapi perlu bunda ketahui, lebih disarankan untuk menggunakan talenan kayu. Alasannya ialah karena talenan kayu akan membuat pisau tidak mudah tumpul sebab permukaan kayu yang halus.

Talenan dari bambu merupakan talenan dengan harga yang murah dan mempunyai sifat anti bakteri alami, tidak merusak pisau.

Dan alasan kita tidak disarankan menggunakan talenan plastik adalah karena biasanya talenan plastik akan mudah mengelupas dan meninggalkan serpihan kecil yang bisa terbawa dalam bahan masakan dan juga talenan plastik memiliki lebih banyak bakteri yang menempel di bandingkan dengan talenan jenis lainnya.

Dan tentu saja jika bunda memiliki counter dapur yang beralaskan batu marmer atau granite, bunda harus lebih sering mengasah pisau yang bunda miliki dikarenakan pergesekan pisau dan batu membuat pisau lebih cepat tumpul dan permukaannya yang licin bisa menyebabkan pisau tergelincir dan ini sangatlah berbahaya.

• Disarankan mempunyai 2 buah talenan di dapur anda

Hal ini disarankan dengan tujuan untuk menjaga kualitas dan kebersihan dari makanan yang akan kita sajikan untuk keluarga. Satu talenan digunakan untuk memotong daging-dagingan seperti daging sapi, ayam, ikan, seafood dan sebagainya, sedangkan satu lagi untuk memotong bahan-bahan kering atau sayuran yang tidak berasal dari jenis hewani.

Hal ini dimaksudkan agar sisa bahan hewani yang masih tertinggal di talenan tidak mencemari bahan-bahan masakan yang lainnya.

Atau jika bunda hanya memiliki satu talenan saja, tidak mengapa dan jangan risau karena bunda bisa menggunakan talenan tersebut secara bergantian dengan cara bunda bisa memotong bahan-bahan kering atau sayuran terlebih dahulu, lalu setelah semua bahan-bahan kering semuanya sudah selesai dipotong barulah bunda menggunakan talenan yang sama untuk memotong bahan-bahan dari jenis hewani.

Dan cara aman memakai talenan adalah dengan membiasakan menaruh lap dapur atau tissue di bagian bawah talenan. Fungsinya untuk mencegah talenan tidak bergeser ketika kita sedang memotong, karena kondisi tersebut bisa membahayakan.

Dan perlu diingat bunda, jika tidak sengaja jari tangan bunda terluka karena pisau. Sebaiknya dengan segera jari tersebut dibersihkan dan langsung lukanya ditutup. Jangan sampai ada kontak langsung antara darah dari luka tersebut ke bahan-bahan masakan yang bunda siapkan karena itu berarti bisa mencemari bahan-bahan masakan tersebut.

• Cara merawat talenan

Pada dasarnya merawat talenan tidak terlalu sulit, anda bisa mencucinya seperti biasa. Jika talenan yang anda gunakan masih meninggalkan bau amis, anda bisa mengoles talenan dengan jeruk lemon atau cuka lalu cuci lagi seperti biasa. 

Cuci bersih talenan dan pisau yang anda gunakan setelah membersihkan bahan-bahan masakan lalu keringkan dengan lap dapur, cara ini bisa membuat peralatan dapur bunda awet dan tahan lama.

Dan segera ganti talenan jika sudah terdapat banyak bekas sayatan pisaunya.

Nah, tidak sulit kan untuk merawat talenan agar bersih dan nyaman digunakan. Karena talenan yang bersih adalah salah satu sarana untuk menyajikan hidangan terlezat bagi keluarga anda.

Cara Menakar Bahan-Bahan di Dalam Resep (Satuan Ukuran)

Bunda sering bingung ketika mau praktek memasak suatu resep ?? terutama ketika resep tersebut memakai takaran yang disesuaikan apabila ingin hasil jadinya sempurna dan bagus.

Berarti bagi kita yang gemar memasak serta pemula seperti saya, takaran suatu bahan di dalam resep bisa bikin kebingungan juga ya :)

Awalnya biasanya melalui panduan yang terdapat pada kemasan produk saja misalnya 1 bungkus coklat bubuk isinya 100 gram, jadi kalau takaran bahan di resepnya 200 gram saya masukkan saja 2 bungkus coklat bubuk ( gitu loh bunda takaran versi saya, saya sebut 'takaran awam' hehehehe :D )

Saya sudah mencoba dengan cara memakai takaran sendok makan dan gelas belimbing. Sedikit-sedikit sudah bisa menerapkan ilmu takaran bahan yang ada di daftar ini. Selain itu juga, saya mempunyai timbangan kue ukuran 2 kg. Yang saya pakai untuk di dapur, biasanya untuk menimbang tepung, margarin, minyak, dan bahan-bahan lain.

Timbangan seperti ini cukup membantu bunda, gak repot menakar pakai sendok atau pun gelas lagi.

Tetapi untuk bunda-bunda yang belum memilikinya, berikut ada takaran resep yang mungkin bisa membantu bunda menakar bahan-bahan di dapur :

cup

sdm = sendok makan

sdt   = sendok teh

kg    = kilogram

gr     = gram

ons atau ounces

pon atau pounds

quart

pints

cc

ml  = mililiter

ltr   = liter, litre

galon

sejumput

ruas

siung

bh   = buah

lbr   = lembar

btg  = batang

bks  = bungkus

btr   = butir

Pengukuran dgn menggunakan cup atau sendok, standarnya dalam keadaan peres (tidak munjung).

Secara umum, satuan ukuran dpt dikonversi sbb :

1 cup     = 16 sdm

1 sdm    = 15 gram

1 cup     = 250 cc       = 250 ml

Ukuran Amerika :

1 pound  = 16 ounces = 454 gram

1 once    = 28 gram

1 kg        = 2,2 pounds

1 quart    = 2 pints      = 960 ml

1 pints     = 2 cups      = 480 ml

1 galon    = 4 quarts   = 3,8 ltr

Contoh bahan makanan yg diukur berdasarkan satuannya :

Tepung terigu 1 cup    = 140 gram = 15 sdm

Gula pasir 1 cup          = 225 gram = 17 sdm

Gula halus 1 cup         = 160 gram

Gula palem 1 cup        = 140 gram

Maizena 1 cup             = 125 gram

Sagu/kanji 1 cup          = 125 gram

Tepung beras 1 cup     = 110 gram

Tepung roti 1 cup        = 115 gram = 17 sdm

Almond bubuk 1 cup   = 170 gram = 17 sdm

Kismis 1 cup                = 190 gram = 12 sdm

Kenari cincang 1 cup   = 150 gram = 10 sdm

Mete cincang 1 cup      = 160 gram

Havermout 1 cup          = 90 gram

Mentega/Margarine 1 cup   = 200 gram

Minyak goreng 1 cup          = 220 gram

Coklat bubuk 1 cup             =112 gram

Pengukuran bahan-bahan menggunakan sendok makan :

1 sdm garam                      = 10 gram

1 sdm gula pasir                = 12 gram

1 sdm mentega/margarine = 12 gram

1 sdm terigu                       = 10 gram

1 sdm maizena                   = 8 gram

1 sdm coklat bubuk            = 7 gram

1 sdm air                            = 15 gram

1 sdt Baking Powder         = 4 gram

Pengukuran bahan-bahan menggunakan gelas* :

*Ukuran Gelas Belimbing

1 gelas tepung terigu         = 130 gr

1 gelas gula pasir               = 230 gr

1 gelas gula halus              = 180 gr

1 gelas mentega                 = 210 gr

1 gelas air/ susu encer        = 250 cc

Bawang merah & putih :

1 siung bawang                  = 6 – 8 gram

15 siung bawang                = 100 gram

30 siung bawang                = 250 gram

TELUR :

Ukuran normal telur adalah 1 kg   = 16 btr telur

Berat 1 btr telur ukuran normal      = 62,5 gram

Berat rata2 1 kuning telur              = 16 gram

Berat rata2 1 putih telur                 = 46,5 gram

Jadi selamat menakar ya bunda. Ingat ya bunda : Masakan enak tersebut bukan hanya berasal dari komposisi bumbu yang tepat tetapi juga karena anda harus memasak dengan hati dan menyajikannya untuk orang-orang yang anda cintai.

Mengenal Bahan Pengembang serta Pelembut Dalam Pembuatan Cake

Tentunya ada perasaan senang ketika kita melihat kue yang berada di sebuah toko bakery yang penampilannya benar-benar terlihat mengembang serta indah dengan hiasan buttercream diatasnya. Dengan bentuk yang beragam serta isian yang berbeda di dalamnya, tetapi di samping itu pernahkah terpikir oleh anda bagaimana cara membuat kue yang benar-benar terlihat sempurna seperti itu ?? 

Bukankan sangat ingin jika kue yang kita buat di rumah juga terlihat indah dan menggugah selera. Ada rasa kepuasan serta kebanggaan tersendiri jika orang-orang di sekitar kita menikmati hasil buatan kita yang seharian berada di dapur. Saya sangat ingin sekali seperti itu, ketika suami saya berkata dia lebih nyaman dengan masakan atau kue-kue buatan saya sendiri. Yah, sedapat mungkin saya belajar untuk menyajikan sesuatu yang lezat, indah dan menggugah selera. Melihat ekspresi kegirangan di matanya merupakan hadiah teristimewa untuk si koki tentunya :D

Ada beberapa bahan pengembang serta pelembut yang biasa saya dengar atau umumnya mudah saya temui di pasar-pasar tradisional. Ketika saya belajar membuat kue dan bereksperimen di dapur saya, berikutnya saya mencari informasi bagaimana pemakaian bahan-bahan tersebut dan fungsinya melalui media informasi yang ada. Saya bagikan kembali informasinya untuk anda, saya harap ini akan membantu dan mempermudah anda untuk menyajikan sesuatu yang istimewa di keluarga anda.

Bahan-bahan pengembang yang umumnya dipakai dan mudah ditemui :

1. Baking Soda
   Bahan berikut ini sangat umum dijumpai semua orang dalam membuat kue. Kandungannya adalah Sodium Bicarbonat dan sifat bahan ini mengeluarkan gas ( Co2 ) sehingga kue akan mengembang dengan melebar ke samping. Untuk membuat cake biasanya digunakan bersama baking powder, untuk kue kering soda kue dapat membuat tekstur adonan kue garing, kering dan renyah untuk dimakan.
2. Baking Powder
   Baking powder digunakan juga sebagai pengembang cake, bolu panggang, kukus atau cupcake yang terdiri dari campuran sodium bicarbonat, sodium alumunium fosfat, dan monocalcium fosfat. Sifat bahan ini jika bertemu dengan cairan atau air dan terkena panas akan membentuk karbondioksida sehingga menjadikan cake mengembang keatas. Baking powder itu sendiri ada dua jenis yaitu single acting baking powder dan double acting baking powder, double acting baking powder biasanya digunakan ketika kita akan mengukus atau memanggang adonan dalam jumlah yang banyak. Tujuannya agar adonan tetap mengembang dengan baik meski banyak antrian loyang yang masih menunggu untuk dimasukkan ke oven.
3. Cream of Tartar
   Bahan yang satu ini biasanya digunakan pada saat pengocokan putih telur berlangsung dalam membuat cake. Fungsinya agar kocokan putih telur mengembang kaku dan mencegah butiran gula mengkristal serta dapat menghasilkan tekstur pori cake yang baik pula. Bahan dasar cream of tartar ini mengandung acid, oleh karena itu pemakaian cream of tartar dapat digantikan dengan air jeruk nipis atau air jeruk lemon seperti pada resep bolu marmer sederhana.
   
   
4. Ragi Instan
   Biasanya digunakan dalam proses pembuatan roti untuk pengembangan adonan, merk ragi instan yang dikenal luas oleh para baker di berbagai negara di dunia dan diproduksi di Perancis adalah Fermipan. Ada tiga jenis ragi instan yaitu :
   Ragi segar ( compressed yeast ), berbentuk padat segar dan mengandung 70% kadar air, harus disimpan dalam lemari es
   Ragi koral ( active dry yeast ). berbentuk koral dengan kandungan air 7,5%. Untuk mengaktifkannya rendam dalam air bersuhu 40 derajat celsius dengan perbandingan ragi dan air 1:4 selama 10 menit atau lebih.
   Ragi instan ( instant dry yeast ), berbentuk butiran, sangat praktis karena dapat langsung dicampurkan dengan bahan kering lainnya ( kecuali garam yang dapat mematikan proses pengembangan roti )
5. VX
   Kandungan VX adalah sodium bicarbonat, sodium acid picorofosfat dan bahan pengisi seperti pati jagung. Bahan ini dijamin keamanan dan halalnya, berfungsi sebagai bahan pengembang juga dan penggunaannya sekitar 1/2 sdt untuk 500 gram tepung terigu.
   
   
   

Bahan-bahan Pelembut yang umumnya dipakai dan mudah ditemui :

1. TBM
   
   Memiliki fungsi yang dapat memperbaiki tekstur cake menjadi lebih lembut, biasanya bahan ini ditambahkan saat pengocokan adonan telur sekitar 1 sdt untuk 5 butir telur.
2. Ovalet
   
   Pada dasarnya ovalet memiliki fungsi yang sama dengan TBM dan dapat saling menggantikan dalam adonan kue, bedanya terletak pada kualitasnya karena diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. Ovalet pernah saya gunakan ketika membuat resep cake coklat sederhana.
3. SP
   
   Sifat bahan yang satu ini dapat melembutkan tekstur cake dan membuat adonan lebih menyatu, kandungan SP adalah gula ester yaitu asam lemak seperti asam steart, palmitic dan oleic. Penggunaan SP lebih direkomendasikan dalam membuat cake, karena hasil pengocokan adonan bisa lebih stabil dan hasilnya lebih maksimal. Penggunaan SP pernah saya coba ketika membuat resep bolu kukus pelangi.
   
   
4. Lemak
   Dalam membuat cake, lemak yang digunakan berasal dari mentega, margarin atau minyak. Fungsi lemak untuk menjaga cake agar tahan lama, menambah nilai gizi, memberi aroma pada cake, menambah citarasa enak dan salah satunya berfungsi untuk melembutkan cake. Lemak untuk cake harus mampu mengemulsi dengan baik dan warnanya harus putih, oleh karena itu untuk membuat cake disarankan agar mengocok mentega sampai benar-benar putih dan mengembang.
   
   
5. Shortening
   Salah satu bahan yang dapat melembutkan cake adalah shortening atau mentega putih. Tetapi dalam membuat cake sebaiknya menggunakan shortening yang mengandung emulsifier karena mampu mengikat air hingga tidak terjadi penguapan ketika proses pemanggangan. Karena meskipun sebagai pelembut dasarnya shortening membuat kue kurang lembap.

Merk-merk lain yang familiar di Indonesia adalah koepoe-koepoe, fermipan, dan vita. Selain itu ada juga merk-merk lainnya seperti starkies, ryoto, arm & hammer, spontan88, bakerbonus, compact, lecitem, S500 dan masih banyak lagi.